Rok seragam sekolah untuk para pelajar putri di Korea Selatan yang ukurannya semakin berkurang atau menyusut menimbulkan kontroversi di negeri ginseng tersebut.
Di satu sisi, para siswi semakin menjadi tidak nyaman, namun di lain sisi ada juga yang malah menolak upaya untuk membantu pelajar perempuan lebih nyaman terutama saat di kelas.
Sengketa mengenai ukuran rok seragam sekolah di Korea Selatan semakin memanas di tengah kekhawatiran bahwa seragam rok semakin pendek.
Badan pendidikan Provinsi Gangwon berencana menempatkan papan di depan setiap meja tulis tahun ini guna "membantu siswa duduk lebih nyaman di dalam kelas."
Salah satu alasan pemasangan papan ini adalah karena rok seragam sekokah yang dikenakan siswa putri semakin pendek. Wartawan BBC di Korea Selatan Lucy Williamson melaporkan pemasangan papan baru di depan 50.000 meja akan menelan biaya sekitar Rp6,3 miliar.
Dalam sebuah survei yang dikutip surat kabar setempat, panjang rok seragam sekolah berkurang antara 10 hingga 15 cm selama sepuluh tahun terakhir.
Penyusutan rok ini tampaknya telah membuat banyak pihak kurang nyaman. Seorang pejabat badan pendidikan mengatakan rencana pemasangan papan yang berfungsi sebagai penghalang juga didukung oleh kalangan guru.
Mereka tidak menginginkan salah pengertian yang tidak perlu terjadi.
Namun rencana tersebut tidak mendapat dukungan dari Federasi Guru Korea Selatan yang mengecam pemasangan papan sebagai upaya menghambur-hamburkan uang saja.
Federasi Guru berpendapat masalah bisa dipecahkan secara mudah dan minim biaya dengan cara menerapkan peraturan seragam sekolah.
Rencana pemasangan papan di Provinsi Gangwon mulai dibahas oleh DPR setempat . Lembaga perwakilan itu akan memutuskan apakah dana pemasangan papan disetujui atau tidak.
0 comments:
Post a Comment