Tangerang, (Analisa). Abrasi di kawasan pesisir Kabupaten Tangerang, Banten, akibat ganasnya gelombang di perairan Laut Jawa mencapai sepanjang 30 kilometer, sehingga perlu pemasangan turap agar tidak semakin luas.
"Salah satu upaya mengatasi abrasi yakni dengan pemasangan turap, karena apabila dibiarkan akan melebihi 30 kilometer panjangnya," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Hermansyah, Minggu.
Menurutnya, abrasi paling parah terjadi di wilayah Kelurahan Dadap, Kecamatan Kosambi, yang perbatasan dengan Jakarta Utara. Di tempat ini abrasi sudah mengenai sebagian rumah penduduk.
Pernyataan Hermansyah itu terkait pengkajian tentang abrasi pantai yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tangerang bersam Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Pengkajian kawasan pesisir itu terutama kawasan perbatasan di Kamal Muara, Jakarta Utara, dengan Kecamatan Kosambi.
Pemprov DKI Jakarta telah menganggarkan dana sebesar Rp5 miliar untuk pembangunan turap di kawasan Kamal Muara, Kecamatan Penjaringan.
Ia mengatakan apabila tidak dipasang turap, semakin lama tanah produktif dan perkampungan penduduk akan hilang diterjang gelombang Laut Jawa.
Pada musim angin barat ombak semakin besar dan air laut mengenangi pemukiman nelayan di Kelurahan Dadap mencapai ketinggian 1,2 meter.
Mantan Camat Kosambi, Kabupaten Tangerang itu menambahkan, bila musim angin barat kondisi warga di Kelurahan Dadap sangat memprihatinkan karena mereka harus mengungsi akibat air laut mengenangi rumah.
Bahkan upaya membangun turap itu minimal dapat membantu warga pesisir yang setiap tahun dilanda kecemasan akibat ombak laut yang menghantam pemukiman mereka.
Demikian pula pemasangan turap itu minimal dapat mempertahankan lahan produktif milik penduduk dari terjangan gelombang laut.
sumber:www.analisadaily.com/news/read/2011/08/08/7501/abrasi_pesisir_tangerang_capai_30_km/
0 comments:
Post a Comment