Monday, August 15, 2011

Sakit Perut dan Pengobatan Tiongkok


Saya memilih pengobatan Tiongkok untuk topik tesis doktor saya. Saya kemudian memperoleh gelar doktor pada tahun 2003. Pengobatan tradisional Tiongkok memiliki metodologi dan cara pandangnya sendiri dalam melihat dunia. Sedangkan, ilmu pengetahuan modern mengambil jalan yang lain. Dibawah ini adalah perbandingan pengobatan kedokteran barat dan tradisional tiongkok Berdasarkan pengalaman pribadi.

Pada suatu pagi, tanggal 9 September tahun yang lalu, tiba-tiba muncul sebuah rasa sakit yang hebat di dada. Saya menahannya selama 20 menit, hingga badan basah dengan keringat. Saya mengkhawatirkan kondisi jantung saya. Saat itu, untuk pertama kalinya seumur hidup, saya memanggil ambulans. Dalam 15 menit, ambulans tiba. Saya dibawa masuk ke dalam ambulans dengan sebuah tandu. Mereka memasang infus dan elektroda ECG pada tubuh bagian atas saya. Ambulans itu ber-AC. Saya berulang kali meminta pekerja medis untuk mematikannya. Setelah ambulans tiba di ruang gawat darurat Rumah Sakit Universitas Freemont, saya harus menunggu selama 90 menit hingga dokter tiba. Saya diberitahu bahwa ada terlalu banyak pasien pada saat itu.


Morfin ditambahkan pada infus saya karena saya masih kesakitan. Namun morfin tidak membantu. Saya tetap berkeringat, bahkan kali ini tubuh terasa dingin. Tiga puluh menit kemudian, tes menunjukkan bahwa asam lambung saya terlalu tinggi. Dokter tahu bahwa saya tidak memiliki asuransi kesehatan, jadi dia hanya memberi saya resep selama 20 hari, berupa anjuran untuk membeli sejumlah pil antiasam. Saya pergi ke apotek dan hanya membeli lima pil antiasam, karena setiap pil harganya Rp 80.000.


Beberapa hari kemudian, tagihan datang. Biaya rumah sakit besarnya Rp 48 juta, untuk ambulans saya harus membayar Rp 17 juta, sehingga total tagihan yang harus saya bayar adalah Rp 65 juta. Betapa jahatnya masyarakat ini! Tidak ada peringatan dan tidak ada tawar-menawar! Permohonan saya untuk pembebasan biaya ambulans telah ditolak. Selain itu, saya juga tidak mendapat respon untuk permohonan keringanan biaya rumah sakit.

Keesokan harinya saya meminum dua pil antiasam, tapi rasa sakit tak kunjung reda. Segera setelah itu, saya merasakan rasa nyeri yang hebat. Kali ini saya mencoba metode pengobatan Tiongkok. Salah satu teman saya adalah seorang tabib Tiongkok. Ia memeriksa saya sebentar kemudian berkata bahwa penyakit saya adalah kram perut. Dia menusukkan tiga jarum akupunktur ke tubuh saya. Dalam tiga menit rasa sakit mereda dan dalam waktu setengah jam penyakit itu hilang sepenuhnya.

Saya tidak membesar-besarkan cerita. Apa yang saya katakan benar-benar terjadi. Sebagai saksi, ada dua orang lain yang melihat seluruh kejadian ini dan keduanya percaya bahwa pengobatan kedokteran Barat lebih efektif daripada pengobatan tradisional Tiongkok. Sebenarnya saya katakan, pengobatan tradisional Tiongkok jauh lebih efektif dalam menangani penyakit saya. Ini adalah kebenaran yang sederhana. Morfin tidak meredakan nyeri yang saya rasakan. Selain itu, ia memiliki efek samping dan menyebabkan ketagihan. Ini menunjukkan pengobatan modern Barat tidaklah sesempurna seperti yang orang-orang percayai.


Ketika berusia 10 tahun, saya mengalami rasa sakit yang amat sangat di perut bagian bawah. Saya dibawa ke rumah sakit dan didiagnosis menderita usus buntu akut. Dokter ingin segera mengoperasi saya, tetapi seseorang mengalami kecelakaan dan harus dioperasi terlebih dahulu. Sementara itu seorang tabib Cina tua datang dan memeriksa denyut nadi saya. Dia mengatakan bahwa penyakit saya bukanlah usus buntu, tetapi radang kelenjar getah bening. Karena tabib ini, saya telah terhindar dari pisau operasi.

Meski telah mengalami beberapa kejadian seperti ini, saya tidak memilih pengobatan tradisional Tiongkok dengan membabi buta. Sebenarnya, saya juga pernah diselamatkan oleh pengobatan Barat setidaknya tiga kali; dua kali saat mengalami pneumonia akut dan sekali saat menderita TBC pada tahun 1993. Tanpa antibiotik mungkin saja nyawa saya tak terselamatkan. Pengobatan modern telah banyak membantu manusia. Ketika saya menderita sakit pada bulan September itu, awalnya saya memilih pengobatan Barat. Itu sebabnya saya memanggil ambulans. Karena tidak ada perubahan dan untuk menghindari tagihan yang lebih tinggi, maka saya kemudian beralih pada tabib Cina.

Saya pernah belajar teori pengobatan Tiongkok dan percaya pada cara pengobatannya. Namun, saat sakit, saya tidak mempertimbangkan tabib Tiongkok sebagai pilihan pertama. Ini menunjukkan betapa pengobatan Tiongkok telah diabaikan. Teman saya tidak menagih biaya sepeser pun. Dia mengatakan bahwa yang dia berikan hanyalah tiga jarum akupunktur. Namun, nilai dari ketiga jarum itu lebih dari Rp 65 juta bagi saya. Tabib Cina yang juga adalah teman saya ini, menjelaskan bahwa kram perut yang saya alami disebabkan oleh ketegangan pada diri saya.

Penyakit ini juga dipicu oleh asam lambung berlebihan yang dihasilkan karena pikiran saya yang terlalu mengkhawatirkan banyak hal. Saya tidak percaya pada awalnya, tapi kemudian saya ingat, pada malam sebelumnya, saya merasa bersalah karena tidak berhasil memenangkan sebuah kontrak. Selain itu saya juga membahas masalah pekerjaan dengan seorang rekan dan itu sangat mempengaruhi suasana hati saya. Segera setelah diskusi itu, saya merasakan rasa sakit yang hebat. Teman saya juga mengatakan bahwa kadang kita mungkin tidak merasa stres, tetapi berbagai permasalahan ini dapat menumpuk pada pikiran bawah sadar kita sehingga kita tidak bisa rileks.


Saya sangat percaya pada apa yang dokter saya katakan tentang prinsip-prinsip dalam pengobatan Tiongkok. Di masyarakat, Ia adalah seorang ahli bedah dan telah mengoperasi ribuan pasien, tetapi selama lima generasi, seluruh keluarganya telah mempraktekkan pengobatan Tiongkok. Dalam dua minggu ini, saya melakukan tiga terapi akupunktur tambahan dan sejauh ini kram perut saya tidak kambuh lagi. Dia mengambil tiga titik tertentu untuk menempatkan jarum akupunktur berdasarkan seperangkat teori yang mendalam.

Teman saya ini telah menyentuh hati saya. Saya telah belajar beberapa prinsip penyembuhan sederhana dari dia. Saya tahu bahwa pengobatan Tiongkok adalah efektif, tetapi efektifitas ini di luar imajinasi saya. Keajaiban ini dihasilkan dengan sebuah jarum tipis. Ini sangat luar biasa, tetapi sebenarnya tidaklah sederhana. Teman saya membagi sedikit pemahamannya kepada saya. Prinsip-prinsip akupunktur dan pengobatan modern adalah sama. Mereka tidak mengobati penyakit secara langsung, tetapi merangsang dan mengatur sistem kekebalan tubuh dan homeostasis untuk menyembuhkan diri sendiri. Setelah mendengarnya, saya ingin mempelajari prinsip dan praktek pengobatan tradisional ini lebih banyak lagi.

Sumber :

0 comments:

Post a Comment

Followers

 
http://blog---food.blogspot.com